Pages

bumble

Monday, 3 June 2013

Makalah Headphone



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Teknologi yang berkembang pesat di dunia membuat adanya berbagai jenis alat bantu manusia. Manusia saling membutuhkan satu sama lain, dari ketergantungan tersebut dibuatlah kemudahan-kemudahan agar hubungan manusia lebih mudah dan efisien. Salah satunya pembuatan komputer, telepon, dan lain-lain.
 Dari adanya ide-ide untuk menciptakan suatu benda yang berguna, manusia berekperimen di bidang apa saja. Salah satunya pada bidang komunikasi, setelah adanya radio pada abad ke-19 hasil dari perkembangan teknologi selanjutnya adalah Headphone. Headphone merupakan alat mendengar dengan satu pasang speaker. Headphone memiliki kabel yang dapat menyalurkan sinyal atau penerima sinyal (wireless receiver) jika headphone dibuat tidak memiliki kabel. Jenis lainnya adalah earphone atau earbuds, benda tersebut memiliki desain yang lebih kecil dan dapat dimasukkan kedalam lubang telinga. Dan istilah headset adalah gabungan dari headphone dan microphone.
B.       Rumusan Masalah
1.         Sejarah Headset
2.         Kegunaan Headset
3.         Jenis-jenis Headset
4.         Cara Kerja Headset
5.         Komponen-komponen gambar Headset
C.      Tujuan Penulisan
1.         Mengenal Sejarah Headset
2.         Mengetahui Tujuan Kegaunaan Headset
3.         Mengetahui Jenis-Jenis Headset
4.         Mengetaui Cara Kerja Headset
5.         Mengenal komponen-komponen gambar Headset


BAB II
PEMBAHASAN


A.      Sejarah Headset
Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer, misalnya untuk VoIP. Teknologi headset sudah merambah ke dunia komunikasi, khususnya teknologi handphone.
Teknologi yang berkembang pesat di dunia membuat adanya berbagai jenis alat bantu manusia. Manusia saling membutuhkan satu sama lain, dari ketergantungan tersebut dibuatlah kemudahan-kemudahan agar hubungan manusia lebih mudah dan efisien. Salah satunya pembuatan komputer, telepon, dan lain-lain. Dari adanya ide-ide untuk menciptakan suatu benda yang berguna, manusia berekperimen di bidang apa saja. Salah satunya pada bidang komunikasi, setelah adanya radio pada abad ke-19 hasil dari perkembangan teknologi selanjutnya adalah Headphone.
Headphone merupakan alat mendengar dengan satu pasang speaker. Headphone memiliki kabel yang dapat menyalurkan sinyal atau penerima sinyal (wireless receiver) jika headphone dibuat tidak memiliki kabel. Jenis lainnya adalah earphone atau earbuds, benda tersebut memiliki desain yang lebih kecil dan dapat dimasukkan kedalam lubang telinga. Dan istilah headset adalah gabungan dari headphone dan microphone.
Sejarah awal Headphone/Headset berawal pada tahun 1910 yang dibuat oleh Nathaniel Baldwin. Ia adalah seorang montir listrik dan operator kompresor udara, sebelumnya ia sebagai mahasiswa di Stanford University. Banyak orang yang belum membutuhkan headphone karena seperti layaknya penemu-penemu pada zaman itu akhirnya ia menjual ke United States Navy.
Pada tahun 1919 sensitive airphone digunakan umumnya untuk radio. Keadaannya belum sebagus sekarang. Gangguan atau noise masih banyak dan kualitas suaranya pun masih kasar atau mentah. Sebelumnya, Amerika Serikat yang mengetahui teknologi penemuan Baldwin itu langsung menggunakan penemuannya, memproduksi 100 buah headset ketika Perang Dunia ke-1 untuk komunikasi dengan pilot. Sehingga pada masa itu produksi headset ditujukan untuk penerbangan. 
Masyarakat semakin sadar atas teknologi ini, pada tahun 1961 pilot-pilot memakai headset karena ringan dan nyaman. Headset pertama kali digunakan untuk pesawat telepon pada tahun 1970. Di tahun 1986, terdapat teknologi pengurangan gangguan suara dengan mengembangkan headset untuk melindungi pendengaran pilot dari kebisingan. Ketika itu, juga terkenal produksi ear canal earphones dengan active noise control untuk pertama kali. Setelah itu, hanya alat sensitive earphone tersebut satu-satunya cara untuk mendengar sinyal audio sebelum amplifier dikembangkan.
Pada awal 2000, bersamaan dengan berkembangnya telepon selular, headset jenis nirkabel berbasis teknologi Bluetooth mulai populer dipakai. Selain itu earphone dan headphone pada tahun yang sama, menjadi digemari untuk alat musik pribadi. Dahulu ketika menggunakan radio headset atau earphone dan headphone harus disambungkan ke terminal baterai yang bertegangan volt tinggi dan terminal baterai di tanah. Penggunaan koneksi listriknya pun tidak nyaman bagi pengguna karena menggagetkan. 
B.       Kegunaan Headset
Dengan adanya earphone, orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapapun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privacy masing-masing individu pun terjaga. Keuntungan lainnya adalah kedap suara. Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya. Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini selain dari privacy. 
Kegunaan dari alat ini pada zaman sekarang lebih banyak untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, computer, dll. Juga digunakan di portable device seperti digital audio player/ mp3 player, handphone, dll. Selain itu, earphone dan headphone juga digunakan untuk di stasiun-stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari direktur acara/ atasan ke presenter/ kru TV lainnya/ bawahan. Sehingga komunikasi tercapai tanpa didengar pihak-pihak lain. Bisa juga di studio rekaman dengan ruang kedap suara agar tidak ada noise lain yang terdengar.
Adapun dampak buruk penggunaan headset, dengan terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa untuk memakai headset akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran bahkan sampai pada tahap tuli. Apalagi biasanya headset digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk melawan noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/bising. Hal ini sangat berisiko tinggi.
Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan headset tidak terasa apa-apa tetapi ketika hendak mencabut headset, telinga terasa panas dan berdengung hebat. Hal ini terjadi akibat kelelahan koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang permanen
Di studio profesional, headphone digunakan untuk situasi live oleh DJ atau yang disebut juga Disc Jockey. Para Disc Jockey memakai headphone untuk disambungkan ke DJ mixer dan sound engineer untuk memonitor sumber sinyal. Di studio radio para DJ memakai sepasang headphone saat mereka berbicara ke microphone dan ketika speaker dalam keadaan mati, yang ditujukan untuk mengeliminasi acoustic feedback dan memonitor suara mereka sendiri. Di studio rekording musisi dan penyanyi memakai headphone untuk mendengarkan alunan lagu track yang telah direkam oleh pemain instrumen. Dan di militer headphone digunakan juga untuk memonitor berbagai sinyal yang disekitarnya. 
Ukuran standar konektor berukuran sekitar 6.35 mm dan 3.5 mm untuk TRS connectors dan soket. Konektor 6.35mm lebih besar cenderung dapat ditemukan di peralatan elektronik rumah tangga atau peralatan profesional yang permanen. Sony memperkenalkan konektor yang lebih kecil, dan sekarang banyak digunakan dengan ukuran 3.5mm atau yang disebut juga "minijack" konektor stereo pada tahun 1979 yang mengadaptasi konektor mono versi lama 3.5mm untuk digunakan dengan stereo portabel pemutar kaset Walkman-nya. Konektor 3.5mm menjadi konektor yang umum untuk aplikasi portabel saat ini. Adapter tersedia untuk mengkonversi antara perangkat 6.35mm dan 3.5mm.
Perbedaan kebutuhan setiap pendengar menentukan pemilihan mereka terhadap tipe headphone. Kebutuhan akan fleksibilitas atau kemudahan untuk membawa headphone mengindikasikan ukuran yang lebih kecil, lebih ringan, tetapi akan berpengaruh dengan akurasi suara yang didengar. Headphone yang menjadi bagian dari sistem pengeras suara atau produksi suara berteknologi high fidelity di rumah pun tidak memiliki desain yang sama dan mungkin untuk berukuran lebih besar dan lebih berat.
Secara umum, headphone dapat dibagi menjadi empat kategori, circumaural (menutup telinga secara keseluruhan), supra-aural, earbud, dan in ear.
1)             Circumaural headphone (full size headphone)  yang memiliki busa telinga melingkar atau elipsoid (elips) yang menutupi telinga. Karena jenis headphone ini menutupi telinga secara keseluruhan, circumaural headphone dapat didesain untuk melingkari kepala secara keseluruhan dengan tujuan mengurangi suara bising dari eksternal atau lingkungan sekitar. Kecenderungannya berukuran besar mengakibatkan tipe headphone ini cukup berat dan terdapat beberapa produk yang memiliki berat lebih dari 500 gram. Desain headband dan penutup telinga yang ergonomis sangat disarankan untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat headphone yang berat.
2)             Supra-Aural
Supra-aural headphone memiliki bagian telinga yang menekan telinga dibanding menutupi dan mengelilinginya. Tipe headphone ini secara umum lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan tipe circumaural, tetapi lebih banyak resiko masuknya suara bising dari luar.
 Tipe circumaural dan supra-aural dapat dibedakan lebih jauh dengan perbandingan ear cups(penutup telinga): 
a)   Open-back headphone memiliki bagian luar penutup telinga yang terbuka, memberikan banyak suara yang keluar dari headphone dan mengakibatkan suara dari sekeliling mudah masuk ke pendengaran. Akan tetapi memberikan kesan alami atau suara seperti pembicara (speaker-like sound) yang dekat dengan pendengar dan berkesan ada jarak antara pendengar dengan sumber suara (soundscape).
b)   Closed-back headphone memiliki bagian luar penutup telinga yang secara keseluruhan benar-benar tertutup. Tergantung pada masing-masing model, tipe ini dapat menahan 8-23 db suara bising dari sekeliling, tetapi memberi efek kepada pendengar bahwa sumber suara berasal dari dalam kepala mereka sendiri. Salah satu alasannya adalah karena suara dipantulkan balik oleh telinga.
3)         Outter-ear headphones
Di kalangan professional earbuds dan earphone sering digolongkan sebagai headphoneberukuran kecil yang ditempatkan secara langsung di bagian luar telinga, menghadap tetapi tidak masuk ke dalam telinga, ear canal (bagian yang menghubungkan luar dan tengah telinga, berbentuk tube atau pipa). Model ini juga tidak tersambung dengan  bagian yang menutupi kepala.
Outer-ear earphone atau earphone yang bertempat di bagian permukaan telinga memang mudah dibawa dan nyaman dipakai, tetapi banyak orang yang mempertimbangkan model ini dikarenakan mudah jatuh dari telinga. Terdapat banyak model yang juga mulai dari harga murah. Sayangnya, jenis ini memiliki isolasi akustik atau peredam suara bising yang sangat buruk dan mengakibatkan banyak penggunanya mengeraskan volume suara hingga yang tertinggi dan menghasilkan disfungsi pendengaran, seperti pecahnya gendang telinga. Namun, di sisi lain, jenis ini memberikan keleluasaan kepada pendengar untuk tetap waspada dan mengetahui suara yang ada di sekitarnya. Sejak tahun 2000, earphone jenis ini sering digabungkan dengan penjualan alat pemutar musik. Seringkali dijual dengan busa penutup untuk kenyamanan.
4)         In-ear headphones
Jenis ini memiliki perpanjangan bagian ujung yang masuk hingga ke bagian ear canal memberikan isolasi dari suara bising sekeliling. In-ear headphones, seperti earbuds, sama-sama berukuran kecil dan tanpa penghubung yang menutupi kepala, tetapi masuk ke bagian ear canal. Terkadang earphone ini juga disebut canalphone. Harga dan kualitas sangat beragam mulai dari yang murah hingga sangat mahal. Jenis yang terbaik disebut ­in-ear monitor (IEM) dan digunakan oleh audio engineer (pengatur suara) dan musisi, juga para penikmat musik kelas atas (audiophiles).
Canalphone  menawarkan kemudahan seperti earbuds, menutup atau mengisolasi suara dari luar dengan bagian ujung yang masuk hingga ke telinga, dan memiliki kemungkinan jauh lebih besar untuk jatuh dari telinga. Ketika dipakai canal phone ini berpotensi besar membahayakan keselamatan karena pendengar terisolasi dari suara sekelilingnya (contoh, kendaraan yang mendekat).
a)        Universal canalphone
Menyediakan satu atau lebih karet silikon, elastomer, atau busa pelindung untuk penempatan yang lebih baik di telinga dan kualitas terbaik isolasi atau peredam suara bising.
b)        Custom canalphone
Menyediakan desain berbeda untuk masing-masing pengguna. Hal ini dilakukan dengan membuat banyak contoh cetakan ear canal dan produsen membuat karet silikon dan elastomer yang dimodifikasi berdasarkan masing-masing cetakan ear canal  yang berbeda, untuk kualitas kenyamanan terbaik dan peredam suara bising yang jauh lebih baik dibanding jenis lainnya. Jenis ini memiliki harga yang jauh lebih mahal karena memberikan kenyamanan lebih bagi penggunanya, akan tetapi ketika dijual kembali, harga  bekasnya akan sangat jatuh karena pengguna berikutnya belum tentu memiliki jenis ear canal  yang serupa
C.      Kegunaan Headset (Headphone)
Dilihat dari ukuran headphone bisa dibagi menjadi:
1)         Full Size Over Ear Headphone
Adalah Headphone yang ketika dipakai, Padnya menutupi dan melingkari telinga. Kelemahan dari headphone tipe ini adalah ukurannya yang besar sehingga sulit dibawa-bawa. Kelebihan dari headphone ini adalah sangat nyaman untuk dipakai walau dalam jangka waktu lama.
2)        On Ear Headphone
Adalah Headphone yang ketika dipakai, Padnya menduduki daun telinga. Headphone tipe ini biasanya lebih portable karena ukurannya yang lebih kecil. Kelemahan dari On Ear Headphone adalah kurang nyaman dipakai.
Dilihat dari segi design headphone bisa dibagi menjadi:
1)        Open Headphon
Penutup driver dari tipe open headphone terbuka jadi suara dari luar bisa masuk. Penutup drivernya biasanya berbahan mesh yang berlubang-lubang. Open Headphone biasanya memiliki suara yang lebih natural, soundstage yang lebih luas, dan lebih airy dibanding closed-headphone. Namun open headphone memiliki kelemahan suara yang dihasilkan bocor keluar sehingga dapat menganggu orang di sekitar kita.
2)        Closed Headphone
Penutup driver headphone closed bersifat tertutup, menutup dengan rapat driver headphone. Closed headphone biasanya memiliki suara yang lebih fokus, bass yang lebih besar daripada open headphone. Closed headphone juga memiliki keunggulan dalam isolasi suara baik kedalam maupun keluar. Kelemahan dari closed headphone adalah biasanya suaranya kurang natural bila dibandingkan dengan open headphone.
3)        Semi Open Headphone
Hampir sama dengan closed headphone, namun masih memiliki ventilasi/celah di sebagian penutup drivernya. Isolasi baik kedalam maupun keluar masih mendekati open headphone.
Design headphone antara closed, semi open, dan open sangat besar pengaruhnya pada karakter suara headphone. Sebagai contoh antara Beyer dynamic DT770(Closed), DT880(Semi Open), DT990(Open) mempunyai tonality suara yang sangat berbeda walaupun driver yang dipakai sama.

Dilihat dari jenis driver headphone bisa dibagi menjadi:
1.          Dynamic
Driver headphone yang paling umum dipakai. Cara kerjanya hampir sama dengan driver speaker biasa
Contoh : hampir semua headphone memakai driver tipe ini seperti Sennheiser(kecuali Orpheus), ATH, Beyer, Sony, Superlux, Denon, AKG

http://antoniuswijaya.files.wordpress.com/2012/06/hd800.jpg?w=150&h=106

2.         Orthodynamic
Contoh Headphone Orthodynamic: Audeze LCD2, Audeze LCD3, Hifiman HE500, Hifiman HE400

http://antoniuswijaya.files.wordpress.com/2012/06/audeze-lcd2.jpg?w=150&h=107

3.         Electrostatic
Contoh Headphone Electrostatic: Stax SR007, Stax SR009

http://antoniuswijaya.files.wordpress.com/2012/06/staxsr009.jpg?w=96&h=150

D.           Cara Keraja Headset
 Keberadaan Bluetooth headset memang telah menjadi aksesoris wajib bagi Anda yang sibuk. Jika Anda baru saja melengkapi smartphone dengan sebuah Bluetooth headset, Gopego memberikan tips bagaimana cara setting bluetooh headset itu ke smartphone Anda. Cara setting bluetooth headset ke smartphone sama sekali tidak sulit. Anda hanya perlu mengikuti semua tahap yang kami berikan di bawah ini.
1.      Siapkan ponsel dan bluetooth headset, Pastikan keduanya telah dalam keadaan full-charged.
2.      Atur bluetooth headset dalam “pairing mode” Pada sebagian besar merek headset, pairing mode bisa diakses dalam kondisi headset OFF, kemudian tekan dan tahan multi-function button beberapa detik (tombol yang Anda gunakan untuk menerima panggilan telepon). Setelahnya Anda akan melihat lampu LED berkedip menunjukkan bahwa headset dalam posisi ON, jangan lepas tombol. Beberapa detik setelahnya Anda akan melihat LED di headset menunjukkan warna lain. Secara umum warna LED itu adalah red-blue. LED yang berkedip dua warna itu adalah indikasi bluetooth headset telah siap dalam pairing mode.
3.      Gunakan ponsel untuk menemukan bluetooth headset.
Meski setiap ponsel memilik setting berbeda tapi secara umum Anda bisa menemukan setting ini dalam menu ponsel. Ponsel model baru telah memiliki “bluetooth setup” menu sementara di ponsel model lama menu ini terletak di setting general.
4.      Masukkan PIN code
Saat ponsel telah menemukan bluetooth headset yang telah Anda pair, maka Anda akan diminta memasukkan PIN code. 99% ponsel menggunakan kode “0000”. Masukkan saja kode 0000 ke ponsel saat diminta PIN.
5.      Tunggu konfirmasi
Saat ponsel dan bluetooth headset terkoneksi maka Anda akan menerima sebuah pesan di ponsel. Kurang lebih pesan itu berisi, “Hands Free Connection Established”.
6.      Selesai
Setelah tahap 1-5 Anda lalui dengan benar maka bluetooth headset Anda sekarang telah terkoneksi dengan ponsel yang Anda pakai. Fungsi headset akan bergantung pada software dan operasi yang ada di ponsel.
E.             Gambar-gambar Headset
1.    Sennheiser HD600, Sennheiser HD600, Beyerdynamic dt880
HD650

2.    Sennheiser HD25, Grado sr60,sr80
http://antoniuswijaya.files.wordpress.com/2012/06/on-ear.jpg?w=130&h=150                  http://antoniuswijaya.files.wordpress.com/2012/06/sr60.jpg?w=93&h=150
3.    Sennheiser HD650, Sennheiser HD600, Sennheiser 800, Sennheiser 598, Shure 1840.
http://antoniuswijaya.files.wordpress.com/2012/06/shure1840.jpg?w=225&h=300
4.    Beyerdynamic DT770, Superlux HD660, Sennheiser HD25 , ATH M50
http://antoniuswijaya.files.wordpress.com/2012/06/ath-m50wh.jpg?w=100&h=150
5.       Beyerdynamic DT880
http://antoniuswijaya.files.wordpress.com/2012/06/dt880.jpg?w=148&h=150












DAFTAR PUSTAKA
Diunduh pada hari Kamis, 13 desember Jam 14.13 Wib
http://tips.gopego.com/2011/11/cara-setting-bluetooth-headset-ke-ponsel
Diunduh pada hari Kamis, 13 desember Jam 14.20Wib










2 comments:

  1. Misi gan, izin share ya...

    A455LN-WX030D Graphic
    Price Rp 9.799.000

    Spesifikasi :

    Prosessor : Core i7-5500U - Up to 3GHz
    Memory : 4GB
    Hardisk : 1TB
    DVD-RW
    Layar : 14”
    VGA : GeForce GT 840M 2GB
    Bluetooth

    Kunjungi website kami untuk produk lainnya

    Pusat Belanja Komputer

    Terimakasih.... :)

    ReplyDelete