BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Teknologi yang
berkembang pesat di dunia membuat adanya berbagai jenis alat bantu manusia.
Manusia saling membutuhkan satu sama lain, dari ketergantungan tersebut
dibuatlah kemudahan-kemudahan agar hubungan manusia lebih mudah dan efisien.
Salah satunya pembuatan komputer, telepon, dan lain-lain.
Dari
adanya ide-ide untuk menciptakan suatu benda yang berguna, manusia berekperimen
di bidang apa saja. Salah satunya pada bidang komunikasi, setelah adanya radio
pada abad ke-19 hasil dari perkembangan teknologi selanjutnya adalah Headphone.
Headphone merupakan alat mendengar dengan satu pasang speaker. Headphone
memiliki kabel yang dapat menyalurkan sinyal atau penerima sinyal (wireless
receiver) jika headphone dibuat tidak memiliki kabel. Jenis lainnya adalah
earphone atau earbuds, benda tersebut memiliki desain yang lebih kecil dan
dapat dimasukkan kedalam lubang telinga. Dan istilah headset adalah gabungan
dari headphone dan microphone.
B.
Rumusan Masalah
1.
Sejarah Headset
2.
Kegunaan Headset
3.
Jenis-jenis Headset
4.
Cara Kerja Headset
5.
Komponen-komponen gambar Headset
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengenal Sejarah Headset
2.
Mengetahui Tujuan Kegaunaan Headset
3.
Mengetahui Jenis-Jenis Headset
4.
Mengetaui Cara Kerja Headset
5.
Mengenal komponen-komponen gambar Headset
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Headset
Headset adalah gabungan antara headphone
dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara
dengan perangkat komunikasi atau komputer, misalnya untuk VoIP. Teknologi
headset sudah merambah ke dunia komunikasi, khususnya teknologi handphone.
Teknologi yang
berkembang pesat di dunia membuat adanya berbagai jenis alat bantu manusia.
Manusia saling membutuhkan satu sama lain, dari ketergantungan tersebut
dibuatlah kemudahan-kemudahan agar hubungan manusia lebih mudah dan efisien.
Salah satunya pembuatan komputer, telepon, dan lain-lain. Dari adanya ide-ide
untuk menciptakan suatu benda yang berguna, manusia berekperimen di bidang apa
saja. Salah satunya pada bidang komunikasi, setelah adanya radio pada abad
ke-19 hasil dari perkembangan teknologi selanjutnya adalah Headphone.
Headphone
merupakan alat mendengar dengan satu pasang speaker. Headphone memiliki kabel
yang dapat menyalurkan sinyal atau penerima sinyal (wireless receiver)
jika headphone dibuat tidak memiliki kabel. Jenis lainnya adalah earphone atau
earbuds, benda tersebut memiliki desain yang lebih kecil dan dapat dimasukkan
kedalam lubang telinga. Dan istilah headset adalah gabungan dari headphone
dan microphone.
Sejarah awal
Headphone/Headset berawal pada tahun 1910 yang dibuat oleh Nathaniel Baldwin.
Ia adalah seorang montir listrik dan operator kompresor udara, sebelumnya ia
sebagai mahasiswa di Stanford University. Banyak orang yang belum
membutuhkan headphone karena seperti layaknya penemu-penemu pada zaman itu
akhirnya ia menjual ke United States Navy.
Pada tahun
1919 sensitive airphone digunakan umumnya untuk radio. Keadaannya belum sebagus
sekarang. Gangguan atau noise masih banyak dan kualitas suaranya pun masih
kasar atau mentah. Sebelumnya, Amerika Serikat yang mengetahui teknologi
penemuan Baldwin itu langsung menggunakan penemuannya, memproduksi 100 buah
headset ketika Perang Dunia ke-1 untuk komunikasi dengan pilot. Sehingga pada
masa itu produksi headset ditujukan untuk penerbangan.
Masyarakat
semakin sadar atas teknologi ini, pada tahun 1961 pilot-pilot memakai headset
karena ringan dan nyaman. Headset pertama kali digunakan untuk pesawat telepon
pada tahun 1970. Di tahun 1986, terdapat teknologi pengurangan gangguan suara
dengan mengembangkan headset untuk melindungi pendengaran pilot dari kebisingan.
Ketika itu, juga terkenal produksi ear canal earphones dengan active noise
control untuk pertama kali. Setelah itu, hanya alat sensitive earphone tersebut
satu-satunya cara untuk mendengar sinyal audio sebelum amplifier dikembangkan.
Pada awal 2000,
bersamaan dengan berkembangnya telepon selular, headset jenis nirkabel berbasis
teknologi Bluetooth mulai populer dipakai. Selain itu earphone dan headphone
pada tahun yang sama, menjadi digemari untuk alat musik pribadi. Dahulu ketika
menggunakan radio headset atau earphone dan headphone harus disambungkan ke
terminal baterai yang bertegangan volt tinggi dan terminal baterai di tanah.
Penggunaan koneksi listriknya pun tidak nyaman bagi pengguna karena
menggagetkan.
B. Kegunaan
Headset
Dengan adanya earphone,
orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapapun
tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana
saja. Privacy masing-masing individu pun terjaga. Keuntungan lainnya
adalah kedap suara. Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula
sebaliknya. Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini selain dari
privacy.
Kegunaan dari alat ini pada zaman
sekarang lebih banyak untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video
games, computer, dll. Juga digunakan di portable device seperti digital audio
player/ mp3 player, handphone, dll. Selain itu, earphone dan headphone juga
digunakan untuk di stasiun-stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari
direktur acara/ atasan ke presenter/ kru TV lainnya/ bawahan. Sehingga
komunikasi tercapai tanpa didengar pihak-pihak lain. Bisa juga di studio
rekaman dengan ruang kedap suara agar tidak ada noise lain yang terdengar.
Adapun dampak buruk
penggunaan headset, dengan terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa
untuk memakai headset akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran bahkan
sampai pada tahap tuli. Apalagi biasanya headset digunakan dengan diset
sekeras-kerasnya untuk melawan noise dari luar yang biasanya kita gunakan di
tempat-tempat ramai/bising. Hal ini sangat berisiko tinggi.
Ketulian sudah dapat
menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan
headset tidak terasa apa-apa tetapi ketika hendak mencabut headset, telinga
terasa panas dan berdengung hebat. Hal ini terjadi akibat kelelahan koklea
(rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea
yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan
pendengaran yang permanen
Di studio
profesional, headphone digunakan untuk situasi live oleh DJ atau yang disebut
juga Disc Jockey. Para Disc Jockey memakai headphone untuk disambungkan ke DJ
mixer dan sound engineer untuk memonitor sumber sinyal. Di studio radio para DJ
memakai sepasang headphone saat mereka berbicara ke microphone dan ketika
speaker dalam keadaan mati, yang ditujukan untuk mengeliminasi acoustic
feedback dan memonitor suara mereka sendiri. Di studio rekording musisi dan
penyanyi memakai headphone untuk mendengarkan alunan lagu track yang telah
direkam oleh pemain instrumen. Dan di militer headphone digunakan juga untuk
memonitor berbagai sinyal yang disekitarnya.
Ukuran standar konektor berukuran
sekitar 6.35 mm dan 3.5 mm untuk TRS connectors dan soket. Konektor 6.35mm
lebih besar cenderung dapat ditemukan di peralatan elektronik rumah tangga atau
peralatan profesional yang permanen. Sony memperkenalkan konektor yang lebih
kecil, dan sekarang banyak digunakan dengan ukuran 3.5mm atau yang disebut juga
"minijack" konektor stereo pada
tahun 1979 yang mengadaptasi konektor mono versi lama 3.5mm untuk digunakan
dengan stereo portabel pemutar kaset Walkman-nya. Konektor 3.5mm menjadi
konektor yang umum untuk aplikasi portabel saat ini. Adapter tersedia untuk
mengkonversi antara perangkat 6.35mm dan 3.5mm.
Perbedaan
kebutuhan setiap pendengar menentukan pemilihan mereka terhadap tipe headphone.
Kebutuhan akan fleksibilitas atau kemudahan untuk membawa headphone
mengindikasikan ukuran yang lebih kecil, lebih ringan, tetapi akan berpengaruh
dengan akurasi suara yang didengar. Headphone yang menjadi bagian dari sistem
pengeras suara atau produksi suara berteknologi high fidelity di rumah
pun tidak memiliki desain yang sama dan mungkin untuk berukuran lebih besar dan
lebih berat.
Secara umum,
headphone dapat dibagi menjadi empat kategori, circumaural (menutup
telinga secara keseluruhan), supra-aural, earbud, dan in ear.
1)
Circumaural headphone (full
size headphone) yang memiliki busa telinga melingkar atau elipsoid
(elips) yang menutupi telinga. Karena jenis headphone ini
menutupi telinga secara keseluruhan, circumaural headphone dapat
didesain untuk melingkari kepala secara keseluruhan dengan tujuan mengurangi
suara bising dari eksternal atau lingkungan sekitar. Kecenderungannya berukuran
besar mengakibatkan tipe headphone ini cukup berat dan
terdapat beberapa produk yang memiliki berat lebih dari 500 gram. Desain headband dan
penutup telinga yang ergonomis sangat disarankan untuk mengurangi
ketidaknyamanan akibat headphone yang berat.
2)
Supra-Aural
Supra-aural headphone memiliki
bagian telinga yang menekan telinga dibanding menutupi dan mengelilinginya.
Tipe headphone ini secara umum lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan
tipe circumaural, tetapi lebih banyak resiko masuknya suara bising
dari luar.
Tipe circumaural dan supra-aural dapat
dibedakan lebih jauh dengan perbandingan ear cups(penutup
telinga):
a)
Open-back
headphone memiliki bagian luar penutup telinga
yang terbuka, memberikan banyak suara yang keluar dari headphone dan
mengakibatkan suara dari sekeliling mudah masuk ke pendengaran. Akan tetapi
memberikan kesan alami atau suara seperti pembicara (speaker-like sound)
yang dekat dengan pendengar dan berkesan ada jarak antara pendengar dengan
sumber suara (soundscape).
b)
Closed-back
headphone memiliki bagian luar
penutup telinga yang secara keseluruhan benar-benar tertutup. Tergantung pada
masing-masing model, tipe ini dapat menahan 8-23 db suara bising dari sekeliling,
tetapi memberi efek kepada pendengar bahwa sumber suara berasal dari dalam
kepala mereka sendiri. Salah satu alasannya adalah karena suara dipantulkan
balik oleh telinga.
3)
Outter-ear
headphones
Di kalangan professional earbuds dan earphone sering
digolongkan sebagai headphoneberukuran kecil yang ditempatkan
secara langsung di bagian luar telinga, menghadap tetapi tidak masuk ke dalam
telinga, ear canal (bagian yang menghubungkan luar dan tengah
telinga, berbentuk tube atau pipa). Model ini juga tidak
tersambung dengan bagian yang menutupi kepala.
Outer-ear earphone atau earphone yang
bertempat di bagian permukaan telinga memang mudah dibawa dan nyaman dipakai,
tetapi banyak orang yang mempertimbangkan model ini dikarenakan mudah jatuh
dari telinga. Terdapat banyak model yang juga mulai dari harga murah.
Sayangnya, jenis ini memiliki isolasi akustik atau peredam suara bising yang
sangat buruk dan mengakibatkan banyak penggunanya mengeraskan volume suara
hingga yang tertinggi dan menghasilkan disfungsi pendengaran, seperti pecahnya
gendang telinga. Namun, di sisi lain, jenis ini memberikan keleluasaan kepada
pendengar untuk tetap waspada dan mengetahui suara yang ada di sekitarnya.
Sejak tahun 2000, earphone jenis ini sering digabungkan dengan
penjualan alat pemutar musik. Seringkali dijual dengan busa penutup untuk
kenyamanan.
4)
In-ear
headphones
Jenis ini memiliki
perpanjangan bagian ujung yang masuk hingga ke bagian ear canal memberikan
isolasi dari suara bising sekeliling. In-ear headphones, seperti earbuds, sama-sama
berukuran kecil dan tanpa penghubung yang menutupi kepala, tetapi masuk ke
bagian ear canal. Terkadang earphone ini juga
disebut canalphone. Harga dan kualitas sangat beragam mulai dari
yang murah hingga sangat mahal. Jenis yang terbaik disebut in-ear monitor (IEM)
dan digunakan oleh audio engineer (pengatur suara) dan musisi, juga
para penikmat musik kelas atas (audiophiles).
Canalphone menawarkan
kemudahan seperti earbuds, menutup atau mengisolasi suara dari
luar dengan bagian ujung yang masuk hingga ke telinga, dan memiliki kemungkinan
jauh lebih besar untuk jatuh dari telinga. Ketika dipakai canal phone ini
berpotensi besar membahayakan keselamatan karena pendengar terisolasi dari
suara sekelilingnya (contoh, kendaraan yang mendekat).
a)
Universal
canalphone
Menyediakan satu atau lebih
karet silikon, elastomer, atau busa pelindung untuk penempatan yang lebih baik
di telinga dan kualitas terbaik isolasi atau peredam suara bising.
b)
Custom
canalphone
Menyediakan desain berbeda
untuk masing-masing pengguna. Hal ini dilakukan dengan membuat banyak contoh
cetakan ear canal dan produsen membuat karet silikon dan
elastomer yang dimodifikasi berdasarkan masing-masing cetakan ear
canal yang berbeda, untuk kualitas kenyamanan terbaik dan peredam
suara bising yang jauh lebih baik dibanding jenis lainnya. Jenis ini memiliki
harga yang jauh lebih mahal karena memberikan kenyamanan lebih bagi
penggunanya, akan tetapi ketika dijual kembali, harga bekasnya akan
sangat jatuh karena pengguna berikutnya belum tentu memiliki jenis ear
canal yang serupa
C. Kegunaan Headset (Headphone)
Dilihat
dari ukuran headphone bisa dibagi menjadi:
1)
Full
Size Over Ear Headphone
Adalah Headphone yang ketika dipakai, Padnya menutupi dan melingkari telinga. Kelemahan dari headphone tipe ini adalah ukurannya yang besar sehingga sulit dibawa-bawa. Kelebihan dari headphone ini adalah sangat nyaman untuk dipakai walau dalam jangka waktu lama.
Adalah Headphone yang ketika dipakai, Padnya menutupi dan melingkari telinga. Kelemahan dari headphone tipe ini adalah ukurannya yang besar sehingga sulit dibawa-bawa. Kelebihan dari headphone ini adalah sangat nyaman untuk dipakai walau dalam jangka waktu lama.
2)
On Ear Headphone
Adalah Headphone yang ketika
dipakai, Padnya menduduki daun telinga. Headphone tipe ini biasanya lebih
portable karena ukurannya yang lebih kecil. Kelemahan dari On Ear Headphone
adalah kurang nyaman dipakai.
Dilihat dari segi design
headphone bisa dibagi menjadi:
1)
Open
Headphon
Penutup driver dari tipe open
headphone terbuka jadi suara dari luar bisa masuk. Penutup drivernya biasanya
berbahan mesh yang berlubang-lubang. Open Headphone biasanya memiliki suara
yang lebih natural, soundstage yang lebih luas, dan lebih airy dibanding
closed-headphone. Namun open headphone memiliki kelemahan suara yang dihasilkan bocor
keluar sehingga dapat menganggu orang di sekitar kita.
2)
Closed
Headphone
Penutup driver headphone closed
bersifat tertutup, menutup dengan rapat driver headphone. Closed headphone
biasanya memiliki suara yang lebih fokus, bass yang lebih besar daripada open
headphone. Closed headphone juga memiliki keunggulan dalam isolasi suara baik
kedalam maupun keluar. Kelemahan dari closed headphone adalah biasanya suaranya
kurang natural bila dibandingkan dengan open headphone.
3)
Semi
Open Headphone
Hampir sama dengan closed
headphone, namun masih memiliki ventilasi/celah di sebagian penutup drivernya.
Isolasi baik kedalam maupun keluar masih mendekati open headphone.
Design headphone antara closed,
semi open, dan open sangat besar pengaruhnya pada karakter suara headphone.
Sebagai contoh antara Beyer dynamic DT770(Closed), DT880(Semi Open),
DT990(Open) mempunyai tonality suara yang sangat berbeda walaupun driver yang dipakai
sama.
Dilihat dari jenis driver
headphone bisa dibagi menjadi:
1.
Dynamic
Driver headphone yang paling umum dipakai. Cara kerjanya hampir sama dengan driver speaker biasa
Contoh : hampir semua headphone memakai driver tipe ini seperti Sennheiser(kecuali Orpheus), ATH, Beyer, Sony, Superlux, Denon, AKG
Driver headphone yang paling umum dipakai. Cara kerjanya hampir sama dengan driver speaker biasa
Contoh : hampir semua headphone memakai driver tipe ini seperti Sennheiser(kecuali Orpheus), ATH, Beyer, Sony, Superlux, Denon, AKG
2.
Orthodynamic
Contoh Headphone Orthodynamic: Audeze LCD2, Audeze LCD3, Hifiman HE500, Hifiman HE400
Contoh Headphone Orthodynamic: Audeze LCD2, Audeze LCD3, Hifiman HE500, Hifiman HE400
3.
Electrostatic
Contoh Headphone Electrostatic: Stax SR007, Stax SR009
Contoh Headphone Electrostatic: Stax SR007, Stax SR009
D.
Cara Keraja Headset
Keberadaan
Bluetooth headset memang telah menjadi aksesoris wajib bagi Anda yang sibuk.
Jika Anda baru saja melengkapi smartphone dengan sebuah Bluetooth headset,
Gopego memberikan tips bagaimana cara setting bluetooh headset itu ke smartphone
Anda. Cara setting bluetooth headset ke smartphone sama sekali tidak sulit.
Anda hanya perlu mengikuti semua tahap yang kami berikan di bawah ini.
1.
Siapkan ponsel
dan bluetooth headset, Pastikan keduanya telah dalam keadaan full-charged.
2.
Atur bluetooth headset
dalam “pairing mode” Pada sebagian besar merek headset, pairing mode bisa
diakses dalam kondisi headset OFF, kemudian tekan dan tahan multi-function
button beberapa detik (tombol yang Anda gunakan untuk menerima panggilan
telepon). Setelahnya Anda akan melihat lampu LED berkedip menunjukkan bahwa
headset dalam posisi ON, jangan lepas tombol. Beberapa detik setelahnya Anda
akan melihat LED di headset menunjukkan warna lain. Secara umum warna LED itu
adalah red-blue. LED yang berkedip dua warna itu adalah indikasi bluetooth
headset telah siap dalam pairing mode.
3.
Gunakan ponsel
untuk menemukan bluetooth headset.
Meski setiap ponsel memilik setting berbeda tapi secara umum Anda bisa menemukan setting ini dalam menu ponsel. Ponsel model baru telah memiliki “bluetooth setup” menu sementara di ponsel model lama menu ini terletak di setting general.
Meski setiap ponsel memilik setting berbeda tapi secara umum Anda bisa menemukan setting ini dalam menu ponsel. Ponsel model baru telah memiliki “bluetooth setup” menu sementara di ponsel model lama menu ini terletak di setting general.
4.
Masukkan PIN code
Saat ponsel telah
menemukan bluetooth headset yang telah Anda pair, maka Anda akan diminta
memasukkan PIN code. 99% ponsel menggunakan kode “0000”. Masukkan saja kode
0000 ke ponsel saat diminta PIN.
5.
Tunggu konfirmasi
Saat ponsel dan
bluetooth headset terkoneksi maka Anda akan menerima sebuah pesan di ponsel.
Kurang lebih pesan itu berisi, “Hands Free Connection Established”.
6.
Selesai
Setelah tahap 1-5 Anda lalui dengan benar maka bluetooth headset Anda sekarang telah terkoneksi dengan ponsel yang Anda pakai. Fungsi headset akan bergantung pada software dan operasi yang ada di ponsel.
Setelah tahap 1-5 Anda lalui dengan benar maka bluetooth headset Anda sekarang telah terkoneksi dengan ponsel yang Anda pakai. Fungsi headset akan bergantung pada software dan operasi yang ada di ponsel.
E.
Gambar-gambar Headset
1.
Sennheiser
HD600, Sennheiser HD600, Beyerdynamic dt880
2.
Sennheiser
HD25, Grado sr60,sr80
3.
Sennheiser
HD650, Sennheiser HD600, Sennheiser 800, Sennheiser 598, Shure 1840.
4.
Beyerdynamic
DT770, Superlux HD660, Sennheiser HD25 , ATH M50
5.
Beyerdynamic
DT880
DAFTAR PUSTAKA
Diunduh pada hari Kamis, 13 desember Jam 14.13 Wib
http://tips.gopego.com/2011/11/cara-setting-bluetooth-headset-ke-ponsel
Diunduh pada hari Kamis, 13 desember Jam 14.20Wib
Misi gan, izin share ya...
ReplyDeleteA455LN-WX030D Graphic
Price Rp 9.799.000
Spesifikasi :
Prosessor : Core i7-5500U - Up to 3GHz
Memory : 4GB
Hardisk : 1TB
DVD-RW
Layar : 14”
VGA : GeForce GT 840M 2GB
Bluetooth
Kunjungi website kami untuk produk lainnya
Pusat Belanja Komputer
Terimakasih.... :)
Rahasia kode Referral Akun Retaspro
ReplyDeleteCara Mendaftar Akun Retaspro
Tips Dan Trik Games Online
Berita Terupdate Dan Teraktual